Selasa, 04 Agustus 2009

Tentang Si Kembar


Kelahiran anak kembar sangat disambut dengan penuh sukacita oleh
seluruh keluarga, termasuk kenalan dan handaitaulan. Umumnya, mereka
ingin segera mengetahui wajah dan kesehatan si bayi kembar, begitu
mendengar kelahiran mereka.

"Mbakyu Djoko putranya kembar, ya, jeng?''

"Iya, Ih, lucu sekali deh! Persis seperti pinang dibelah dua!''

"Oh, ya? Mirip siapa, ibunya atau ayahnya?''

"Ya, salah satu! Pokoknya tidak mirip tetangga!''

Demikian terdengar celoteh gembira ibu-ibu anggota arisan di RT 007.
Ramai dan senang. Umumnya semua menyambut hangat kehadiran bayi
kembar.

Ini terjadi di zaman sekarang. Zaman ketika kelahiran kembar begitu
disyukuri dengan rasa bahagia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Kuasa.
Bahkan, kemudian kelahiran anak-anak kembar itu juga menduduki tempat
yang begitu terhormat dalam berbagai penelitian ilmiah, khususnya
sering memberikan sumbangan berharga bagi pengetahuan di bidang
psikologi dan kedokteran.

Sir Francis Galton adalah orang yang pertama kali menunjukkan peran
penting akan kehadiran anak kembar bagi penelitian ilmiah, khususnya
dalam hal pengaruh faktor-faktor bawaan dan lingkungan bagi
perkembangan seorang manusia, melalui bukunya yang terkenal The
History of Twins as a Criterion of the Relative Powers of Nature and
Nurture tahun 1875.

Sejak saat itu, para ahli mulai tertarik untuk mengadakan berbagai
penelitian guna mengungkap lebih dalam lagi hal-hal di bidang
psikologi dan kedokteran dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki
anak kembar.

Saat ini terbentuk himpunan para ahli yang giat melakukan berbagai
penelitian pada anak kembar dengan berpusat di Kota Roma, kota yang
konon didirikan oleh si kembar Romulus dan Remus. Himpunan tersebut
adalah International Society for Twin's Studies yang secara teratur
senantiasa mengadakan kongres setiap tiga tahun sekali di berbagai
kota besar di dunia.

Yang Negatif

Dalam masyarakat primitif, menurut mitos dan legenda, para kembar
sering dipandang dengan penuh rasa takut dan curiga. Oleh masyarakat,
orang kembar sering dikaitkan dengan kekuatan supranatural, kemudian
diusir dari masyarakat karena dianggap sebagai makhluk jahat. Hal itu
tentu saja mendatangkan kesedihan bagi para ibu yang melahirkan anak
kembar saat itu.

Di beberapa suku di Afrika, misalnya, kembar dianggap terjadi secara
tidak wajar, seolah merupakan akibat dari perzinahan atau titisan
setan sehingga kemudian harus dimusnahkan. Selain itu juga dikatakan
bahwa seorang ibu tidak pantas mempunyai anak lebih dari satu dalam
waktu yang bersamaan karena dianggap sama saja dengan hewan yang
melahirkan beberapa anak sekaligus dalam waktu yang sama.

Yang Positif

Sebaliknya, di beberapa tempat ada yang memperlakukan bayi kembar
dengan lebih baik. Misalnya, di kalangan orang Indian di Amerika.
Beberapa suku memberikan pakaian yang istimewa kepada bayi-bayi
kembar, sementara suku lainnya memberikan penghargaan besar kepada
para ibu yang melahirkan bayi kembar.

Mereka diperlakukan sangat istimewa karena si kembar dianggap datang
dari surga dan membawa keberuntungan. Sehingga, kalau si kembar merasa
tidak senang berada di dunia, mereka pun akan kembali lagi ke surga.

Hal yang sama juga dijumpai di suatu daerah di Afrika Barat yang
selalu merayakan kelahiran si kembar dengan pesta telur dan buncis.
Dalam pesta itu telur dan buncis direbus bersama dedaunan dan ramuan
khusus, lalu diberikan kepada semua ibu yang telah lama maupun baru
saja melahirkan bayi kembar. Selain itu, juga dilakukan berbagai
upacara khusus dengan memainkan lagu Mars Kembar, memberikan rasa
penghormatan kepada bayi-bayi kembar yang telah dilahirkan.

Mitologi

Dalam mitologi Romawi, pasangan kembar yang paling terkenal adalah
kembar Romulus-Remus. Mereka berdua dikenal sebagai anak kembar dari
pasangan dewa Mars dan gadis bernama Sylvia. Oleh suatu sebab, bayi
kembar itu dihanyutkan ke Sungai Tiber, namun keranjang tempat bayi
mereka tersangkut di tepi sungai dan ditemukan oleh seekor serigala
betina.

Selanjutnya mereka disusui dan diasuh oleh serigala tersebut.

Meskipun pasangan kembar itu memiliki hubungan yang sangat dekat satu
sama lain, dikatakan bahwa dalam perjalanan hidupnya hubungan mereka
berakhir pada saat Romulus membunuh Remus karena suatu perselisihan
pendapat. Akhirnya, Romulus mendirikan Kota Roma dan memimpinnya
selama bertahun-tahun. Patung yang menggambarkan dua bayi Romulus dan
Remus sedang menyusu pada serigala betina itu sampai sekarang masih
dapat disaksikan di Museum Kota Roma.

Dalam kisah Mahabarata juga dikenal pasangan anak kembar, yaitu Nakula
dan Sadewa. Kedua ksatria kembar itu lahir sebagai putra Pandu
Dewanata dan Dewi Madrim, dan mereka adalah anak bungsu dari Pandawa
Lima yang terdiri dari Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.

Sewaktu kanak-kanak, Nakula dan Sadewa bernama Pinten dan Tangsen.
Mereka terkenal sangat cinta damai dan tidak suka berperang. Kesetiaan
mereka berdua kepada ketiga saudaranya yang lebih tua tidak pernah
goyah sampai akhir hayatnya. Namun, Nakula-Sadewa kemudian digunakan
menjadi nama yayasan yang menghimpun kegiatan para kembar di
Indonesia, yaitu Yayasan Nakula-Sadewa.

Pengertian

Secara umum dapat diartikan bahwa kembar adalah dua orang anak atau
lebih yang dilahirkan bersama-sama dalam suatu persalinan. Dalam hal
ini dikenal adanya dua jenis kembar, yaitu kembar identik atau
monozygotic (MZ) atau kembar satu telur, dan kembar fraternal atau
non-identik atau dizygotic (DZ) atau kembar dua telur.

Kembar identik adalah jenis kembar yang pada awal masa kehamilan sama
dengan awal kehamilan anak tunggal biasa, yaitu satu sel telur yang
telah dibuahi oleh satu sperma menjadi satu zigot. Namun, kemudian
oleh suatu sebab yang belum diketahui sampai saat ini, sel telur yang
telah dibuahi itu membelah menjadi dua zigot yang identik. Dua zigot
itulah yang kelak akan lahir menjadi sepasang bayi kembar identik.

Pada kembar identik, karena berasal dari gen yang sama, dapat
dipastikan akan berjenis kelamin sama pula. Pada mereka akan dijumpai
ciri-ciri jasmaniah yang mirip satu sama lain, seperti mata, hidung,
mulut, rambut, bentuk wajah, dan sebagainya.

Dalam hal ini bukan berarti kembar identik tidak bisa dibedakan sama
sekali karena pada mereka tetap dijumpai adanya perbedaan yang lebih
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti gizi, aktivitas yang
dilakukan, dan sebagainya.

Menurut penelitian, kemungkinan kejadian kembar identik rata-rata
adalah antara 3-4 dari setiap 1.000 kelahiran. Sedangkan kemungkinan
kejadian kelahiran kembar umumnya sekitar 10 dari setiap 1.000
kelahiran.

Pada kejadian kembar fraternal, dimungkinkan karena pada suatu siklus
haid seorang ibu dapat dihasilkan dua sel telur sekaligus yang siap
dibuahi. Karena berasal dari dua sel telur, sebenarnya kedua bayi
kembar itu seperti kakak beradik biasa yang lahir pada saat yang sama.

Kembar jenis itu dapat pula terjadi melalui pembuahan pada saat yang
berbeda, namun tetap dalam satu siklus haid yang sama. Kejadian itu
sering disebut sebagai super fekundasi.

Penampilan kembar fratenal umumnya tidak semirip pasangan kembar
identik, tidak ubahnya seperti penampilan saudara sekandung biasa.
Kembar fraternal dapat mempunyai jenis kelamin yang sama, yaitu
laki-laki semua atau perempuan semua, dan dapat juga mempunyai jenis
kelamin yang berbeda, yaitu laki-laki dan perempuan (dampit).

Dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa sekitar 50 persen dari kembar
fraternal adalah kembar dampit. Para orangtua sering bertanya-tanya,
bagaimana cara mengetahui anak kembar itu identik atau fraternal?

"Katanya, kalau satu ari-ari itu pasti satu telur atau identik.
Tetapi, kenapa anak kembar saya tidak mirip?'' demikian keluh Ibu
Made.

"Sebaliknya anak saya lahir berjarak sekitar dua jam. Katanya, kalau
jaraknya lama pasti bukan satu telur. Tetapi, nyatanya mirip sekali!''
kata Ibu Susanto pula.

Memang, menentukan apakah anak kembar itu identik atau fraternal
tidaklah mudah. Suatu cara sederhana adalah memeriksa dan
membandingkan keadaan fisik mereka.

Pertama, bila salah satu laki-laki dan satunya perempuan, sudah dapat
dipastikan itu bukan kembar identik karena kembar identik pasti
memiliki jenis kelamin sama.

Kedua, bila jenis kelamin mereka sama, yaitu laki-laki semua atau
perempuan semua, jajarkan dan periksa dengan cermat. Amati ciri-ciri
fisik seperti warna dan bentuk mata, bentuk rambut (keriting atau
lurus), dan cara munculnya pusar kepala (Jawa: unyeng-unyeng) di
kepala, serta bentuk hidung dan mulut. Bila semuanya sama berarti
kembar identik, meskipun mungkin berat dan tingginya berbeda.

Namun, apabila terdapat perbedaan fisik pada ciri-ciri di atas, hampir
dapat dipastikan kembar tersebut adalah fraternal.

Apabila dua bayi kembar yang diduga identik memiliki berat badan yang
amat berbeda sehingga mempengaruhi taraf perkembangan masing-masing,
maka diperlukan waktu sekitar dua tahun untuk melihat perbedaan
tersebut memudar.

Apabila tetap sulit diperoleh kepastian, selanjutnya dapat dilakukan
tes darah untuk melihat apakah mereka berasal dari kelompok darah yang
sama atau tidak. Cara lain adalah melalui skin graft, yaitu dilakukan
apabila dibutuhkan pertolongan medis. Dikatakan, manusia akan menolak
jaringan kulit lain selain jaringan kulitnya sendiri. Namun pada
kembar identik, mereka dapat menerima jaringan kulit masing-masing
saudara kembarnya, karena mereka berasal dari satu telur.

Lalu ada pula pertanyaan dari ibu Sasongko:

"Bagaimana halnya dengan kembar siam, kembar yang bagaimana pula itu?''

Kembar Siam

Kembar siam adalah kembar yang salah satu anggota badannya saling
menempel. Bisa kepalanya, dada, perut, atau anggota badan yang lain.
Istilah kembar siam itu muncul, setelah terkenal adanya sepasang anak
kembar dari negeri siam yang bernama Chang dan Eng, yang berarti kiri
dan kanan.

Mereka berdua dilahirkan di kota Meklong, Muangthai, pada 11 Mei 1811
dari kedua orangtua keturunan Cina. Ketika dilahirkan, tubuh mereka di
satukan oleh suatu lapisan jaringan di antara dada mereka, dan keadaan
ini berlangsung terus sampai akhir hayatnya. Namun, mereka tetap dapat
hidup secara normal dan aktif. Mereka hidup bahagia dengan menikahi
dua wanita kakak beradik, Sarah dan Yates, di California Utara,
Amerika Serikat.

Dari perkawinan itu Chang dikaruniai 10 anak dan Eng memperoleh 12
anak. Mereka meninggal dunia dalam usia 62 tahun pada tanggal 17
Januari 1874, dalam jarak tiga jam satu sama lain.

Selain itu, di Inggris, juga dikenal kembar siam bernama Eliza
Chulkhurst dan Mary Chulkhurst yang lahir tahun 1100 di kota Kent.
Tubuh mereka bersatu pada bagian lengan dan kakinya. Mereka sangat
dikenal karena sifatnya yang amat dermawan. Setelah meninggal pabrik
biskuit Chulkhurst menggunakan gambar mereka sebagai logo.

Kembar siam tertua yang masih ada adalah kembar siam jenis craniopagus
(berpadu pada bagian puncak kepala), bernama Yvon McCarter dan Yvette
McCarter yang dilahirkan di Los Angeles, Amerika Serikat. Mereka tetap
merasa bahagia dengan keadaannya yang seperti itu dan tetap menolak
untuk dipisahkan.

Kembar siam memang termasuk langka dan jarang terjadi. Penyebabnya
adalah karena sel telur yang telah dibuahi (zigot) dalam
perkembangannya menjadi kembar identik terlambat membelah sehingga
anggota tubuhnya ada yang masih menyatu pada bagian-bagian tertentu.
Dengan demikian, selalu dipastikan bahwa kembar siam adalah jenis
kembar identik.

Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, kembar siam itu banyak
yang berhasil dipisahkan melalui operasi. Pemisahan tubuh itu dapat
dilakukan apabila organ tubuh penting mereka ada dua, sehingga pada
saat pemisahan keduanya tetap memiliki organ tersebut yang berfungsi
secara normal.

Pemisahan kembar siam untuk pertama kalinya dalam sejarah dilakukan
pada 14 Desember 1952 di Rumah Sakit "Gunung Sinai'', Cleveland, Ohio,
di Amerika Serikat pada kembar siam jenis xiphopagus (bersatu pada
tulang dada), oleh tim dokter yang dipimpin oleh Dr Jac S Geller.

Di Indonesia, kembar siam yang cukup terkenal adalah pasangan kembar
Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani, putri dari Tulardji dan
Hartini, yang lahir pada 30 Juli 1987. Pasangan kembar itu lahir
dengan bagian kepala menempel, namun kemudian berhasil dipisahkan oleh
tim dokter dari RSCM yang dipimpin oleh Prof Dr Iskandar Wahidiyat dan
Prof Dr Padmosantjojo.

Pemisahan bayi kembar siam itu tergolong sukses. Sampai saat ini
Yuliana dan Yuliani dapat tumbuh dan berkembang secara normal sebagai
gadis-gadis remaja yang sehat dan cerdas, bersekolah di Tanjung
Pinang, Riau.

Kulit Hitam

Mengapa satu sel telur yang dibuahi bisa membelah menjadi dua, sampai
saat ini belum pernah diketahui penyebabnya. Namun untuk kembar
fraternal, dari penelitian disimpulkan bahwa memang ada kelompok
wanita tertentu yang mempunyai peluang lebih besar untuk memiliki dua
sel telur yang siap untuk dibuahi dalam satu siklus haid yang sama.

Peluang mempunyai anak kembar identik memang lebih sedikit
dibandingkan dengan peluang mempunyai anak kembar fraternal.
Perbandingannya adalah sekitar 1:2 atau 1:3. Kemungkinan mendapatkan
anak kembar fraternal dari setiap kelahiran amat bervariasi. Banyak
faktor yang mempengaruhi, misalnya faktor ras, usia ibu, jenis obat
tertentu, atau adanya faktor keturunan.

Dari hasil penelitian, dikatakan ras kulit hitam memegang rekor
tertinggi untuk melahirkan kembar fraternal. Tercatat pada orang Negro
Afrika, kembar fraternal yang lahir adalah 16 dari 1.000 kelahiran.
Sementara orang kulit putih, termasuk orang Indian hanya setengahnya,
yaitu 8 dari 1.000 kelahiran, dan orang Asia dikatakan hanya 4 dari
1.000 kelahiran.

Perbandingan kelahiran terbanyak pernah ditemukan di desa Chungchon,
Korea Selatan, pada bulan September 1981. Di antara 275 keluarga
dijumpai 38 pasang anak kembar.

DR SETO MULYADI, Psikolog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar