Minggu, 12 April 2009

Kejujuran yang sempat terlupakan

semua berawal dari kejujuran yang terlupakan..
membuang jauh-jauh rasa percaya yang sempat dititipkan..
dan menutup kotak kenangan rapat-rapat..
menutup mata atas kebahagiaan yang baru saja ditemukan di tempat-nya kini bersandar..
tanpa sadar menikmati lembar-lembar kebahagiaan..
dan melupakan kenangan lama yang sudah lama bersimpul..

ketika tersadar bahwa sebuah kotak telah menghilang sekian waktu..
ketika tersadar tentang ingkar yang dilakukan..
ketika tersadar rindu akan simpul-simpul kenangan..
ketika tersadar bahwa simpul-simpul yang dirindu perlahan terbuka..
seolah semua terenggut..semua terampas..
tanpa sadar semua berawal dari kejujuran yang telah dilupakannya..

tak ada kata yang bisa terungkap..
tentang kegelisahan..
tentang pengingkaran..
tentang keegoisan..
tentang kesadaran..

kenapa tidak ditutup saja matanya saat itu, saat kejujuran mendekat padanya
kenapa tak dihiraukan saja tentang pengingkaran yang diniatkannya itu
tentang pilihan-pilihannya itu..
kenapa masih banyak pertanyaan yang terajukan..
kenapa kata maaf sulit diberikan..
kenapa..
kemana dirinya selama ini..
saat masih ada waktu untuk memilih
saat kejujuran belum terlupakan
saat jauh dari pengingkaran tentang janji-janji pada orang baik..


harusnya amarah yang datang padanya..
harusnya pertanyaan-pertanyaan itu untuk dirinya..
bukan aku yang selalu merasa tersudut..
tentang kesalahan masa lalu..
tentang kekeliruan..
karena kejujuran yang sempat dilupakannya..
kini datang..

semoga kejujuran tak lagi dilupakan..
oleh kita..
oleh orang baik..
semoga pengingkaran bukan lagi cara yang dilalui
semoga bukan amarah yang mendominasi..
dan keegoisan yang merasuki

dan ku brharap jalan ini akan berawal dari sebuah lembar-lembar kisah
dari sebuah kebaikan..
dari kejujuran..
dari ketulusan..
dan dari kesetiaan..

karena kejujuran yang sempat terlupakan, sebuah kata maaf sulit untuk diraih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar