Kamis, 19 Maret 2009

Meng-eja "huruf huruf" hidup

aroma asap knalpot kendaraan yang tak asing lagi, langsung tercium olehku sesaat setelah keluar dari bus ber-AC
sedikit demi sedikit kunikmati potongan-potongan langkah, menuju rumah, yang sudah mulai melambat iramanya
kemudian, kunaiki angkutan merah..
tak lama, di sisi jalan, naik seorang ibu muda bersama anaknya yang kuperkirakan umurnya sekitar 5 atau 6 tahun..
si anak menghadap ke jendela belakang mobil dan mengeja huruf-huruf yang ada di kaca jendela tersebut..RA....-WA....-MA
....-NGUN..., ma...ma...betul gak??
"iya sayang" tukas sang ibu,
R..A..W...A..M..A..N..G..U..N..
MA...NGUN...,MA..NGUN...dicobanya lagi mengeja potongan kata-kata itu.
ibu tadi coba menyempurnakan ejaan si anak,yang masih terdengar terbata-bata..
tanpa putus asa, meski si anak berulang kali mengeja, si ibu tidak marah atau ber-ketus "bawel, cerewet..aaah..udah diem sih.., dsb"..sampai akhirnya si anak mengucapkannya dengan lancar..
"iya..betul" si ibu menyaut seketika dengan sabar dan senyum penuh pujian, mendengar anaknya yang mulaii lancar mengeja..

***
Bagaimana..., bs dicerna apa yang saya ceritakan??
sederhana sekali.., seorang ibu yang menuntun anaknya belajar mengeja huruf-huruf dari kata RAWAMANGUN, hingga lancar diucapkan oleh si anak

namun, tentu tidak sesederhana cerita tadi..
sekarang, coba kita refleksikan dalam kehidupan kita..

bagaimana kita meng-eja hidup kita..
huruf-huruf tadi adalah sisi-sisi dan sudut-sudut rasa dari kehidupan kita, bahagia, sedih, tawa, gagal, sukses, duka, perih, sakit, sehat, dsb.

tentu saat pertama kali kita mengenal "huruf-huruf" ini, kita masih merasa asing, sulit mengucapkan, karena tidak tahu bagaimana "cara mengucapkannya", tentu, sampai saatnya kita "kenal" dan bisa mengucapkannya, tidak dalam waktu yang singkat, dan tidak dengan cara yang sederhana..

mengenal apa itu sedih, bahagia, gagal, sukses, gembira, perih, dsb. dengan baik dan mengenal bagaimana karakter "huruf-huruf" itu, "cara membaca", dan terutama bagaimana menghadapi "huruf-huruf" itu agar kita dapat meng-eja dengan lancar tidak terhambat atau terbata-bata..
tentu ada proses yang kita lalui dan tanpa sadar tidak kita rasakan..

Allah yang maha baik, membuktikan sayangnya pada kita, seperti seorang ibu tadi,
Allah tidak pernah marah saat membimbing kita,
saat kita BAHAGIA, Allah tambahkan nikmatnya krn rasa syukur kita, sehingga kita kenal apa itu "huruf" dari kata bahagia..

saat kita SEDIH, Allah hibur kita dengan hikmah-hikmah di kemudian hari, yang tidak pernah kita tahu rahasiaNya yang kan muncul dan siap menggantikan kesedihan kita..sehingga kita mengerti apa itu SEDIH dan tak akan takut saat harus menghadapi kesedihan lagi, karena kita kini tahu apa itu "huruf-huruf" dari kata SEDIH, dan kita merasa memiliki Allah yang Mahabaik..meski sulit meng-eja-nya, mengeja "huruf-huruf"dalam kata SEDIH, kita akan tetap merasa mampu menghadapinya..

Saat kita GAGAL, Allah ganti dengan kekuatan menghalau kegagalan demi kegagalan, yang seketika berubah menjadi semangat tuk raih kesuksesan di depan sana..
saat itulah..Allah bimbing kita mengenal apa itu SUKSES yang sesungguhnya..

masih akan ada "huruf-huruf" kehidupan yang mungkin belum kita kenal dengan baik..
Jangan takut..!!Allah bersama kita, membimbing dengan kelembutanNya..agar kita tidak salah meng-eja "huruf-huruf" itu, sekali lagi agar kita tidak keliru "membaca" arti hidup ini...

allahu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar