Kamis, 09 September 2010
Dear, Allah...
Rapih..
Rapih sekali..
Sangat-sangatlah Rapih..
Lipatan2nya masih membentuk sudut-sudut yang Tegas..
Tak sabaR,
Tapi benar2 cemas untuk membuka satu-persatu lipatannya..
+ : hei ada apa dgnmu..
- : tdk..aq baik2 saja..hanya memerlukan sdikit usaha untuk mengelupasi rasa2 tadi..
+ : hei..tak perlu,
Kau tak memerlukan itu. Krn sebenarnya, kau memerlukan ini..iya ini..
- : apa itu..??
+ : ini adalah ssuatu yg akan menemani, membantu, dan membuka lipatan tadi dengan kepala tegak
- : apa itu?
+ : coba pejamkan mata, konsentrasi, lihat jauh ke dalam, sesuatu itu terdapat di lubuk mu..dia ada di sana..dia bersemayam tenang di sana menemani detik2 di saat kecemasanmu muncul ke permukaan..
- : hmm, mana..aku tidak menemukan apa2??
+ : coba kau rasakan..
- : hmm..,...,aha..ini dia....!!!inikah yang kau maksud..??
+ : TEPAT!!!
+ : dia adalah PEMAHAMaN
Pahami setiap lipatannya, mengapa terbentuk sudut2 itu,
Pahami mengapa muncul rasa tak sabar??!
Pahami, mengapa kau cemas..
Pahami, mengapa kau harus melalui episode2 yang penuh dgn rasa2 td..
Pahami mengapa kau harus memahami semua yang dilewati..
Hingga kau mendewasakan dirimu dengan sudut2 pemahaman..
- : ^_^..hehe..terima kasih ya..
Krn kini aku paham knapa kita bersisian..
Kini ku paham kenapa kamu yang jadi temanku, melalui ribuan menit, menembus dinding-dinding tebal dalam hidupku..
Terima kasih ya..
***
Dan kemudian,
"Dear Allah, terimakasih atas jutaan karunia yang tumpah.."
"Dear Allah, beri jalan terang, agar sgalanya mudah.."
* saya dedikasikan tulisan ini untuk yang tetap bersisian"
Sabtu, 28 Agustus 2010
Testimoni untuk sebuah langkah
Sangat lah benar makna dari kalimat-kalimat tadi. Hidup itu bak putaran roda, terus berputar..tidaklah mungkin kita akan sehat sepanjang umur qt, dan tidak pula qt selalu lapang, begitupula sebaliknya..
Sepert hal yang saya alami beberapa pekan lalu. Tanpa 'ba bi bu' musibah itu bertandang tepat di bagian ujung kedua kaki saya..
Firasat kadang sering terkalahkan dgn kehendakNya.
Terlintas dalam benak akan terjadi sesuatu pd diri sy hari itu, sesaat sblm peristiwa itu terjadi..
Namun, apa daya..firasat tinggallah firasat..takdir tetap takdir..
Musibah itupun terjadi jg, kesalahan mendarat saat meloncat dr ktinggian 1,5 m..
"Praak.."
Saat itu pula kdua kaki sy sgt sulit u sy langkahkan..sakiiit sekali..
"Allah..,apa yg terjadi??"
Terus menerus sy tetap positive thinking, bhw kdua kaki sy, yg saat itu br sj sy sdari adalah harta yg sy miliki dg berjuta manfaatnya, tidak akan terjadi apa2 padanya..
Dalam hati, sy hanya memohon agar Yg Maha Baik tdk mengambil sbuah knikmatan di tubuh sy ini..
Cukup sulit kawan, untuk tetap berprasangka baik atas ketetapanNya, saat musibah masih berlangsung di tubuh kita..apalagi mencoba mengulur benang2 hikmah yang rumit u dipahami saat itu..
SULIT!
Berhari dan berminggu menggunakan kursi roda, menjalani terapi, menahan perih saat berdiri, urat2 tertarik2 akibat memar,dsb.
Sungguh kawan, sangat jelas rasa bagaimana nikmatnya, saat kemanapun sesuka hati kita melangkah, naik-turun anak2 tangga, bahkan berlari2 di bawah hujan kecil2..(Pasti menyenangkan yah)
Namun sayang, tidak bisa!
"Berdiri saja sakit, bgmn melangkah??"
***
Kawan, berjuta syukur pd Yg Maha Baik, krn, tidak membiarkan Si musibah nyaman dan singgah berlama2 di kaki saya..
Sekali lagi, segala pujian hanya bagiNya..
Untuk itu, syukuri dan nikmatilah kawan, keberadaan kedua kakimu, penglihatanmu, tangan2 mu, pendengaranmu yang sempurna, tubuhmu yang kuat, urat-urat mu yang kokoh..jasmani mu yg anggun..
Itu saja..,
Tidak banyak yang ingin saya bagi, hanya agar kita dapat memetik hikmah, dan bersyukur..
Nikmati langkahmu, kawan!
***
"Allahumma 'afini fii badani, fii sam'i, fii bashari.." (Ya Allah beri keselamatan n kesehatan pada tubuhku, penglihatanku, dan pendengaranku)
Amiin...
Jakarta 24 Agst 2010
Minggu, 06 Juni 2010
izinkan saya jadi Ibu
iya..
cuma seorang ibu..
yang beribu tegarnya..
yang berjuta sayangnya..
yang berjuta sabarnya..
kalaulah tidak begitu..
rasanya kurang pas ia disebut-sebut 'Ibu'
komposisi.
tidaklah pernah ia berikan kasih sayang dengan komposisi yang pas, selalu berlebih,
tanpa batas tepatnya..
volume sabar dan tegarnya selalu berada pada takaran yang tepat..
kemudian saya ingin katakan..
Selamat datang...selamat berjuang..
pada Ibu..
ustadzah bagi madrasah kecil barunya..
ummahat bagi jundi-jundi kecilnya..
lalu Tuhan,
saya ingin selipkan sebuah do'a ini di sudut langit-langit malamMu
izinkan saya jadi Ibu
untuk tau apa rasa
memendeknya waktu tidur
ujung payahnya tubuh
menyimpan & men-senyum-i episode-episode melelahkan
untukmu Ibu,
selamat menelusur jalan-jalan ini
jalan yang bersurga ujungnya ini
selamat atas nikmat untukmu ini...
Senin, 08 Februari 2010
tenang saja...??
Semuanya akan baik-baik saja kok..
Tenang saja...
Dan aku harus kuat,
Harus...
(meskipun rasa tenang itu belum sedikitpun ada..sedikit saja..)
**
Masih aku harapkan sebuah percepatan..waktu..ya, tentang waktu-waktu penuh kekhawatiran bersamamu..
Kenapa saya selalu khawatir, apakah ini pertanda atau hanya halusinasi saja..
Kenapa kau membuatku takut dan SANGAT takut kehilanganmu..KENAPA??
Apakah diriku benar2 menyayangi dan mencintaimu..??dan
Apakah dirimu menyayangi dan mencintaiku..??
Sulit buatku..
Mengerti tentang knp aku khawatir selalu..
Padahal sering kau tenangi aku, dengan kalimat2 penenangmu, “tenang saja...,pastinya...dsb”
Mengerti tentang rasa untuk lambatnya waktu hingga akad..
Meskipun banyak yang berkata, waktu cepat sekali berlalu
Mengerti tentang kenapa kita bersatu..
Meskipun harus kau korbankan 1 hati dulu sekali
Mengerti tentang cara kita menyayangi..
Meskipun aku selalu berharap cara yang lebih tepat
Mengerti tentang kenapa kau sayangi aku..
Meskipun aku jauh dari kata baik
Mengerti tentang kenapa kau cintaiku.
Meskipun aku tidak berkawan dengan kata sempurna.
Mengerti tentang kenapa kau memilihku..
Meskipun kau tau siapa aku..
Mengerti dimana hatimu bersandar
Meskipun tidak sekali aku yakinkan diriku, bahwa hanya aku..
Mengerti tantang liku hidupku bersamamu saat ini..
Meskipun aku selalu tenang saat disampingmu
Mengerti tentang sabar dan baiknya dirimu..
Meskipun aku bukan penyabar
Mengerti tantang segalanya kamu..
Meskipun aku mencoba pahami kamu
Sayangi aku
Sayangi aku
Sayangi aku
Temani aku
Temani aku
Temani aku
Hingga berpulang..
Hingga tak bisa lagi aku membuatkan teh hangat setiap pagi dan sore untukmu
Hingga tidak ada lagi kisah Es kelapa Jeruk di tengah hari bolong
*catatan ini saya temukan tepat di siang hari, tanpa disebutkan siapa pemilik catatan ini..