Sabtu, 28 Maret 2009

"De'..."

Orang baik itu memanggil-nya dengan sebutan "de'.."
entah apa yang dirasakan-nya saat terucap kata-kata itu dari tutur orang baik...
semangat kah?...
rindu kah?...
bahagia kah?...
hangat kah?...
atau tak ada satu katapun terucap untuk mewakili perasaan-nya kala itu?..
fyuuuh..., ia sempat berterimakasih pada yang Maha Baik, menitipkan si orang baik untuk-nya, menemani dan mengisi hidup-nya kini..

karena kisah itu baru saja dimulai..
meski sering perasaan takut menyeruak sejenak di hati-nya, tentang ketakutan akan kehilangan orang baik di suatu hari, atau tentang kekhawatiran pada orang baik, dan tentang hari-hari yang dilewati tanpa orang baik..

Namun, kisah ini kan terus terasa baru bagi-nya, sebab orang baik selalu membawakan sebungkus kisah-kisah barunya, tentang hari-hari bersama orang baik, tentang kabar-kabar baik, tentang keinduannya, tentang kacang hijau, es kelapa jeruk, ikan bakar, kebab, tawa-tawa kecil, senyum hangat, cerita-cerita masa depan, tentang harapan, asa, saling berbagi, melindungi, tentang semua hal..

diri-nya senantiasa berdoa tuk orang baik yang kini memanggil-nya dengan sebutan "de'.."
berdo'a tentang segala kebaikan untuk orang baik..
berdo'a tentang kebersamaan-nya.. semoga akan berkepanjangan
berdo'a tentang kisah-nya..semoga membawa kebaikan..pada pribadi, diri, hari esok dan masa depan..

kini, ia ingin ungkapkan..panggil diri-nya "de'..."
hingga kelak...



@home








Senin, 23 Maret 2009

beautiful words and picture


(gambar ini saya dapatkan dari internet, kata-katanya bagus sekali..)

Kamis, 19 Maret 2009

Meng-eja "huruf huruf" hidup

aroma asap knalpot kendaraan yang tak asing lagi, langsung tercium olehku sesaat setelah keluar dari bus ber-AC
sedikit demi sedikit kunikmati potongan-potongan langkah, menuju rumah, yang sudah mulai melambat iramanya
kemudian, kunaiki angkutan merah..
tak lama, di sisi jalan, naik seorang ibu muda bersama anaknya yang kuperkirakan umurnya sekitar 5 atau 6 tahun..
si anak menghadap ke jendela belakang mobil dan mengeja huruf-huruf yang ada di kaca jendela tersebut..RA....-WA....-MA
....-NGUN..., ma...ma...betul gak??
"iya sayang" tukas sang ibu,
R..A..W...A..M..A..N..G..U..N..
MA...NGUN...,MA..NGUN...dicobanya lagi mengeja potongan kata-kata itu.
ibu tadi coba menyempurnakan ejaan si anak,yang masih terdengar terbata-bata..
tanpa putus asa, meski si anak berulang kali mengeja, si ibu tidak marah atau ber-ketus "bawel, cerewet..aaah..udah diem sih.., dsb"..sampai akhirnya si anak mengucapkannya dengan lancar..
"iya..betul" si ibu menyaut seketika dengan sabar dan senyum penuh pujian, mendengar anaknya yang mulaii lancar mengeja..

***
Bagaimana..., bs dicerna apa yang saya ceritakan??
sederhana sekali.., seorang ibu yang menuntun anaknya belajar mengeja huruf-huruf dari kata RAWAMANGUN, hingga lancar diucapkan oleh si anak

namun, tentu tidak sesederhana cerita tadi..
sekarang, coba kita refleksikan dalam kehidupan kita..

bagaimana kita meng-eja hidup kita..
huruf-huruf tadi adalah sisi-sisi dan sudut-sudut rasa dari kehidupan kita, bahagia, sedih, tawa, gagal, sukses, duka, perih, sakit, sehat, dsb.

tentu saat pertama kali kita mengenal "huruf-huruf" ini, kita masih merasa asing, sulit mengucapkan, karena tidak tahu bagaimana "cara mengucapkannya", tentu, sampai saatnya kita "kenal" dan bisa mengucapkannya, tidak dalam waktu yang singkat, dan tidak dengan cara yang sederhana..

mengenal apa itu sedih, bahagia, gagal, sukses, gembira, perih, dsb. dengan baik dan mengenal bagaimana karakter "huruf-huruf" itu, "cara membaca", dan terutama bagaimana menghadapi "huruf-huruf" itu agar kita dapat meng-eja dengan lancar tidak terhambat atau terbata-bata..
tentu ada proses yang kita lalui dan tanpa sadar tidak kita rasakan..

Allah yang maha baik, membuktikan sayangnya pada kita, seperti seorang ibu tadi,
Allah tidak pernah marah saat membimbing kita,
saat kita BAHAGIA, Allah tambahkan nikmatnya krn rasa syukur kita, sehingga kita kenal apa itu "huruf" dari kata bahagia..

saat kita SEDIH, Allah hibur kita dengan hikmah-hikmah di kemudian hari, yang tidak pernah kita tahu rahasiaNya yang kan muncul dan siap menggantikan kesedihan kita..sehingga kita mengerti apa itu SEDIH dan tak akan takut saat harus menghadapi kesedihan lagi, karena kita kini tahu apa itu "huruf-huruf" dari kata SEDIH, dan kita merasa memiliki Allah yang Mahabaik..meski sulit meng-eja-nya, mengeja "huruf-huruf"dalam kata SEDIH, kita akan tetap merasa mampu menghadapinya..

Saat kita GAGAL, Allah ganti dengan kekuatan menghalau kegagalan demi kegagalan, yang seketika berubah menjadi semangat tuk raih kesuksesan di depan sana..
saat itulah..Allah bimbing kita mengenal apa itu SUKSES yang sesungguhnya..

masih akan ada "huruf-huruf" kehidupan yang mungkin belum kita kenal dengan baik..
Jangan takut..!!Allah bersama kita, membimbing dengan kelembutanNya..agar kita tidak salah meng-eja "huruf-huruf" itu, sekali lagi agar kita tidak keliru "membaca" arti hidup ini...

allahu'alam

Minggu, 15 Maret 2009

Menikmati Secuil Kota Bandung...

Bergegas ku siapkan diriku menuju kota itu, kota yang lama kudengar namanya, sering kusebut keunikannya, namun tak pernah kuinjakkan kakiku disana.

siang itu saatnya ku siapkan diri menemui kota itu..
rasanya bersemangat..
bahagia karena akan ku susuri jalan itu bersama tawa-tawa kecil, senyum-senyum usil sahabat lama, dan orang baik..
menyenangkan..tepatnya!!

senja hari tepatnya kupijakkan kaki ku di sdut kota tua itu..
bertandang sekejap di pelataran masjid setelah kutunaikan waktu ashar-ku

senyum dan tawa-tawa yang lama tak pernah hadir di hadapanku, kini membanjiri hari itu, sesak akan keceriaan..
hangatnya kuah bakso rusuk pinggir jalan, sempat menghangatkan tubuh di tengah hujan

syukurku padaNya yang maha baik..atas kesempatan mengukir kisah baru di kota tua bersama orang-orang terbaik dalam hidupku..

***
menghadiri acara untuk mengungkapkan kebahagiaan kepada teman yang akan siap mengarungi episode baru bersama teman hidup pilihannya..yang menjadi tujuan utama kami ke kota itu..

"calm" wedding party..ku sebut pesta itu semalam..romantis..hangat..ditambah kursi-kursi empuk - putih tulang, lilin-lilin bonsai dengan cahaya temaram yang diletakkan di beberapa sdut kotak-kotak pelaminan yang menemani mawar merah-putih yang saling berjalin..hmm..cantik!!

malam yang larut hadir, rasanya ingin mengakhiri kisah hariku di kota tua itu
dan mengajak kami menepis perjalanan tuk segera kembali di kota kelahiran..
karena keluarga tersayang menanti kami dirumah..

meski secuil kunikmati kota tua itu, tiga jam di sudut kota itu, bersama orang-orang terbaik, sudah cukup menambah cerita baru dalam kotak memori-ku..

semoga hari ini pertanda kebaikan untuk kita, agar segera bertemu kebahagiaan di kemudian hari..

Senin, 02 Maret 2009

Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi

Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi


Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"


Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?


Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.


Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.


Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.


Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?"


Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."


Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.


Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.


Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.


Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.


Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, "Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),"

ungkapnya.


Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.


Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.

Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.


Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.


Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.


Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).


Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.

Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.


Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.


Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.


Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !" katanya.


Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.

Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.


Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.

Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.


Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.

Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!


Anda terperanjat?


Itulah kenyataannya.


Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?


Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.


Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.


Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.


Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.


Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur'an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka.

Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.


Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.


Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.


Benarkah merokok dapat melahirkan generasi "Goblok!" kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.

"Lihat saja Indonesia," katanya seperti dalam tulisan itu.


Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!


"Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia?


Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?"