Sabtu, 13 Desember 2008

Sepotong Kisah

Perempuan itu, di sepertiga akhir senja, menelusuri dengan baik potongan-potongan kisah yang disusun oleh gadis yang telah lama dikenalnya.

Tidak mudah bagi Perempuan untuk mengikuti alur cerita gadis itu,..
Perlahan-lahan potongan kisah itu disimpan dengan baik oleh si perempuan. potongan kisah tentang orang baik..
potongan kisah yang sulit disusun
tak dapat dijumpai dari sudut bentuk-bentuknya


gadis itu bahagia
tapi perih bagi orang baik

hari itu, si perempuan hanya mampu menyimpannya
mungkin orang baik benci
tak apa bagi perempuan
kelak, mungkin orang baik dapat menemukan potongan kisah ini
potongan kisah tentang gadis itu

Harap Perempuan bukan agar orang baik menemukan potongan kisah itu,
namun, agar orang baik tak perlu merasakan perihnya

hanya diam, yang dapat perempuan lakukan

Sabtu, 06 Desember 2008

Sopir Taksi di Penghujung Pekan

Ku sebut minggu kali ini adalah minggu yang kurang menyenangkan.
Sederet target tak terlampaui, MINIM!! jauh dari yang ku namai SUKSES.
Penghujung pekan yang riuh menghampiri, enggan beranjak..kesal!!

Harus kulewati pagi-pagi ku dengan daftar panjang pertanyaan, agar ku lulus katanya.
Lulus menjadi kuli negara ini. Hingga matahari lamat-lamat beranjak tinggi, bumi mengahangat sungguh hangat, dan menggusur semua impian pagi-pagi ku tentang duduk-duduk bersantai di teras sejuk bersama keluargaku, dengan sedikit hirupan teh manis hangat segar.

Tak kubayangkan menjadi kuli negeri ini, yang harus mengabdi sepanjang sisa usia.
Bahkan tak terpikir olehku, jika namaku secara terpaksa terpampang menemani senyum para rival-ku di papan pengumuman yang enam belas hari lagi muncul.

Habislah aku..mungkin habislah sisa-sisa hidupku dengan seragam 'kebanggaan' ribuan orang itu berikut baunya yang khas, dan duduk-duduk sambil menjemput sore-ku berteman setumpuk ratusan kertas yang berhambur kata itu.

Hah...tak terbayangkan, jika harus meredupkan impianku akan seragam wangi, warna-warni, berganti setiap hari, yang menjadi sumber semangat dan insipirasiku, dengan meja besar yang terdapat papan bertuliskan "pimpinan/presdir" (ha..ha..) dan ruangan sejuk yang disudutnya akan ku biarkan bunga sedap malam tumbuh liar di potnya yang berisi air dingin. dan sesekali ku pandangi foto-foto anak-anaku dan suamiku tercinta (kelak**).[ha..lengkap sekali hidupku..]

Panas siang ini mencubit-cubit kulitku tiada ampun. Suhu celsius-nya melebihi suhu badan orang demam tinggi..huuuh panas!!
Antrean roda dua dan empat pun tak luput dari pandangan ikut meramaikan suasana sumpeknya pinggir kota di ujung pekan ini. Sumpek..Tak bergerak barang se-sentimeter pun!!!

Duduk di paling muka dalam bus sedikit menghibur hati..Namun, tak lama chush......bunyi itu muncul dari roda bus, yang ternyata pecah..ya..lagi-lagi menambah rangakaian cerita suram di siang ku hari ini.

Allahuakbar...apa lagi ini!! macet..orang yang berjubal....., terik....., pecah ban...fyuuuuhhh...!!

Tak bisa kubiarkan, pikirku.., harus ku akhiri perjalanan hari ini dengan cara cantik. tak akan kubiarkan hariku lenyap, menguap beriring uap panas matahari.

Segera ku hentikan sdan biru redup, segera ku naiki...
wuss...msin pendingin itu...hmm...sejuk...temperatur tubuhku lambat laun meluluh.

"siang mbak.." sigap sapa sopir taksi penuh ramah
"siang.." sautku
"ke arah mana mbak..?"tanyanya santun
"hmm..ke kelapa gading pak.."jawabku melejit segera ingin sampai di rumah.

rasanya tubuhku kembali menemukan bentuknya sendiri setelah sekian lama mencair seperti cokelat leleh di atas perapian.

"sejuk...sopir taksi yang baik dan santun...hmm, ini baru hari-ku"

sederet kisah sopir taksi santun itu cukup bersahabat dengan siang-ku hari ini. celotehnya tak berhenti bergeming sepanjang perjalanan, mulai dari kisahnya yang dianyam di kerajaan Cendana hingga kerja-kerja serabutannya dulu sebelum menjadi sopir. tak jarang ku lepas tawa dan menebar senyum..
meskipun sesekali pandanganku terperangkap pada angka-angka merah menyala di hadapanku, mulai dari 20.250...30.750...hingga akhirnya angka itu terhenti berkedip di angka 65.000 pas...!!!

"terimakasih pak.."tuturku singkat
meski maksudku terimakasih tak hanya untuk itu, untuk semuanya, keselamatnku hingga kahirnya ku sampai di rumah, keramahan dan kesantunannya, serta sederet kisahnya yang diselipkan dalam perjalanan pulang tadi menuju rumahku..alhamdulillah, puji syukur atas-Nya..

[hmm, namun sayang..., harus kuhabiskan ujung pekan ku dengan seorang sopir taksi santun itu, bukan dengan orang baik yang lama ku kenal..]

irninurfitri
dalam taksi
siangbolong, perjalanan pulang dari pondok gede menuju priok
13.20